Pendidikan Pengembangan Pengabdian
KIRIM DONASI ANDA MELALUI KAMI DI 021-747 11 209

Selamat Datang Di Rumah Cita Irtiqo Kebajikan

Rumah Cita adalah rumah yang penuh dengan cinta dan cita-cita.

Fun Fight Camp

Memupuk Persaudaraan Dengan Semangat Kesetiakawanan.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Menjaga Kesucian Fitrah Manusia


Akhir perjalanan hidup manusia tidak ada yang bisa mengetahuinya meski saat dilahirkan diciptakan dalam keadaan memiliki fitrah yang sama. Berbagai faktor bisa menjadi penyebab seseorang keluar dari fitrahnya yang suci. Perubahan itu bisa terjadi secara perlahan-lahan bisa pula secara cepat. Salah satu faktor yang kini makin banyak membawa manusia tergelincir ke lembah kehancuran adalah harta. Untuk urusan satu ini, mayoritas manusia kini telah “menunjukkan” watak asli mereka: tidak akan pernah puas, berapapun harta yang telah dimiliki. Sehingga untuk menghentikan nafsu mereka ini, hanya kematian yang bisa melakukannya.
Setiap orang diberi fitrah oleh Allah I berupa kesucian (jiwa yang lurus). Ia akan mengawali kehidupannya dengan fitrah suci ini. Setelah itu bisa terjadi perubahan yang sangat cepat dan drastis tanpa bisa diduga arahnya. Para penyeru kerusakan fitrah ini jumlahnya sangat banyak sehingga jangan heran bila orang yang keluar dari jalur kesucian jiwa ini lebih banyak daripada yang istiqamah.
Lingkungan, teman, keluarga, masyarakat, dan pendidikan memiliki andil besar dalam hal ini. Media massa juga tidak kalah hebat memberikan andil terjadinya kerusakan tersebut. Keinginan untuk merubah diri (menjadi baik) telah hilang dari kebanyakan orang, sementara bola api yang ditendang oleh para penyeru kerusakan itu membakar di sana sini. Bila terkena percikannya akan menjadi abu yang siap ditiup angin, sementara hampir tidak ada orang yang tampil membantu dan membela karena orang yang ingin menolong pun tidak lepas pula dari mangsa bola api tersebut. Di saat kritis seperti inilah setiap insan sangat butuh kepada wahyu yang akan menyirami, menyejukkan dan memelihara dirinya. Setelah itu akan sangat jelas lagi siapa yang akan selamat di atas wahyu tersebut dan yang akan binasa selama-lamanya. Allah I berfirman:
“Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata pula.” (Al-Anfal: 42)
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di t mengatakan (dalam menafsirkan ayat di atas): “(Yaitu) agar menjadi hujjah dan penjelas bagi setiap penentang saat dia memilih jalan kekafiran daripada ilmu, sehingga ia tidak lagi memiliki alasan (tidak bisa berkilah) di hadapan Allah I dan (sebaliknya) akan terus menambah ilmu bagi orang-orang yang beriman. Karena Allah I telah memperlihatkan di hadapan kedua kelompok tersebut segala yang menjadi bukti yang benar dan nyata. Semua ini menjadi peringatan bagi orang yang berakal.” (Tafsir As-Sa’di, 283)
Allah I berfirman:
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya
cahaya yang terang yang dengan cahaya itu, dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?” (Al-An’am: 122)
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Allah I menghimpun (memberi) bagi orang tersebut cahaya dan kehidupan sebagaimana Allah I menghimpun bagi orang yang berpaling dari Kitab-Nya antara kematian dan kegelapan. Ibnu Abbas cberkata: ‘Seluruh ahli tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud oleh ayat ini adalah seseorang yang kafir kepada Allah I lalu Dia memberikan kepadanya hidayah.” (Tafsir Al-Qayyim, 290)
Allah I berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kalian.” (Al-Anfal: 24)
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Sesungguhnya kehidupan yang bermanfaat akan terwujud apabila kita memenuhi seruan Allah I dan Rasul-Nya. Barangsiapa tidak memenuhinya, dia tidak mendapatkan kehidupan. Dan jika dia memiliki kehidupan yang selalu melampiaskan hawa nafsu maka kehidupannya sama dengan kehidupan binatang yang paling rendah. Maka kehidupan yang hakiki adalah kehidupan dalam memenuhi panggilan Allah I dan Rasul-Nya, baik lahiriah maupun batiniah. Mereka hidup walaupun jasad mereka telah mati dan selain mereka (orang-orang yang tidak memenuhi seruan Allah I dan Rasul-Nya) mati walaupun jasad mereka hidup.” (Tafsir Al-Qayyimah, 288)
Dengan kejelasan hujjah Allah I ini, masih saja ada manusia yang berusaha mengelak bila hujjah itu mengenai dirinya, pemikiran, keyakinan, amalannya dan sebagainya. Maka muncullah orang-orang yang phobi terhadap ayat-ayat dan hadits-hadits Rasulullah r. Dia bagaikan mendengar suara halilintar yang akan menyambar dan memecah gendang telinga.
Namun, ada orang yang menjadikan ayat-ayat yang didengar dan Sunnah Rasulullah r yang dibacakan bagaikan siraman kesejukan atas kegersangan hidupnya. Dia bisa mengambil manfaat untuk keselamatan diri dan menjadikannya sebagai tameng dari murka Allah I. Di sinilah terlihat betapa mahalnya hidayah dan Maha Bijaksana Allah I di dalam ketentuan-Nya. Oleh karena itu manusia di hadapan wahyu tidak terlepas dari dua keadaan dan keduanya telah disebutkan oleh Rasulullah r di dalam sabda beliau:
“Dan Al-Qur’an akan menjadi hujjah bagimu atau menjadi penggugat atas dirimu.” (HR. Muslim dari shahabat Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari z)
Tiga penyeru pada diri setiap insan
Bila setiap orang sadar dan introspeksi, ia akan menemukan ada penyeru di dalam dirinya yang akan mengajak kepada ridha Allah I ataupun kepada murka Allah I. Oleh karena itu, setiap jiwa jangan sekali-kali suka mengkambinghitamkan orang lain dan hendaklah dia mengarahkan cercaan itu kepada diri sendiri. Ada tiga penyeru yang masing-masing memiliki kekuatan besar pada diri setiap orang dan ketiga kekuatan akan saling menjatuhkan satu sama lain bila salah satunya mendapatkan peluang dan kesempatan yang lebih banyak.
Al-Imam Ibnul Qayyim t berkata: “Sesungguhnya pada setiap jiwa ada tiga seruan dan pendorong yang saling menarik. Satu seruan mengajak dirinya untuk berhias dengan sifat-sifat setan seperti sifat sombong, hasad, cinta ketinggian, dzalim, berbuat jahat, suka mengganggu, suka kerusakan dan penipuan. Penyeru yang mengajak untuk berakhlak seperti binatang itulah seruan syahwat. Dan seruan yang mengajak kepada akhlak para Malaikat seperti ihsan, suka menasihati, menganjurkan kepada kebajikan, ilmu dan ketaatan. Penyeru ketiga adalah kurang atau tidak adanya muru`ah (harga diri).” (Madarijus Salikin, 2/351-352)
Senang kedudukan dan berbuat dzalim adalah akhlak setan
Rasulullah r mengungkap satu sifat yang tersembunyi pada diri anak Adam di mana sifat ini sangat berbahaya yaitu sifat tamak dan rakus. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas c bahwa Rasulullah r bersabda:
“Jika anak Adam memiliki satu lembah emas dia akan mencari agar menjadi dua lembah dan tidak ada yang akan menutup mulutnya melainkan tanah. Dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim no. 1049)
Ibnu Hajar t berkata: Al-Karmani berkata: “Yang dimaksud hadits ini bukan hanya satu anggota badan saja (yakni mulut) karena tanah tidak hanya menutupi mulut saja namun (bagian tubuh) yang lain pun bisa tertutupi. Hadits ini merupakan kinayah tentang kematian yang akan menutupi seluruh jasad, seakan-akan Rasulullah r bersabda: Tidak akan merasa puas dari dunia sampai dia mati.” (Fathul Bari, 11/287)
Ibnu Hajar t juga berkata: Ath-Thibi berkata: “Makna hadits ini adalah bahwa anak Adam diberi tabiat cinta kepada harta benda dan tidak merasa puas untuk mengumpulkannya kecuali orang-orang yang telah dijaga oleh Allah I dan diberi taufiq untuk menghilangkan tabiat ini dan sedikit sekali dari mereka yang mendapatkan taufiq.” (Fathul Bari, 11/288)
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t berkata: “Makna hadits Ibnu Abbas x adalah bahwa bani Adam tidak akan merasa puas dari harta benda. Jika dia memiliki satu lembah dia akan berusaha untuk menjadi dua lembah dan tidak ada yang akan menutupi mulutnya melainkan tanah bila dia telah mati dan meninggalkan dunianya. Maka di saat inilah dia menjadi percaya setelah dunia hilang darinya. Bersamaan dengan itu Rasulullah memerintahkan untuk bertaubat karena mayoritas orang yang rakus dunia tidak akan memelihara diri dari perkara yang Allah I haramkan.” (Syarah Riyadhus Shalihin, 1/66)
Apabila seseorang tidak mendapatkan taufiq dari Allah I agar terlepas dari sifat rakus, maka dia akan berusaha untuk menjadi orang nomor satu dan yang paling tinggi. Dia akan menumbangkan setiap orang yang akan menggeser kedudukannya sehingga tidak takut lagi untuk mendzalimi saudara sendiri. Allah I berfirman:
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan.” (Al-Qashash: 83)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t berkata: “Manusia itu terbagi menjadi empat macam. Pertama, orang-orang yang menginginkan ketinggian atas orang lain dan menginginkan kerusakan di muka bumi yaitu dengan bermaksiat kepada Allah I. Mereka itu adalah tingkatan para raja dan pemimpin yang merusak. Kedua, orang-orang yang menginginkan kerusakan dan sama sekali tidak menginginkan ketinggian seperti halnya pencuri, pelaku maksiat dari kalangan orang-orang rendahan. Ketiga, orang yang menginginkan ketinggian dengan tidak menginginkan kerusakan seperti seseorang yang memiliki ilmu agama dan dia menginginkan ketinggian dari orang lain. Keempat, mereka adalah penduduk surga, yang tidak menginginkan ketinggian di muka bumi dan kerusakan akan tetapi dia lebih tinggi kedudukannya dari yang lain.” (Majmu’ Fatawa, 28/217)
Ibnu Katsir t mengatakan: “Allah I memberitakan bahwa negeri akhirat dan kenikmatan yang abadi tidak akan berpindah apalagi hilang. Allah telah mempersiapkannya bagi hamba-hamba-Nya yang beriman, merendahkan dirinya, dan tidak menginginkan sedikitpun ketinggian di muka bumi. Artinya, tidak mengangkat dan membesarkan diri di hadapan makhluk, (tidak bersikap) angkuh dan melakukan kerusakan di tengah-tengah mereka, sebagaimana ucapan ‘Ikrimah al-‘ulu artinya keangkuhan, Sa’id bin Jubair berkata al-‘ulu artinya kedzaliman, Sufyan Ats-Tsauri mengatakan dari Manshur dari Muslim Al-Bithin, al-‘ulu di muka bumi artinya ‘menyombongkan diri dengan kebatilan dan kerusakan,’ yakni mengambil harta orang lain dengan cara tidak benar.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/419)
Kerusakan yang diakibatkan oleh sifat rakus adalah besar. Mari kita menyimak apa yang disabdakan oleh Rasulullah r:
“Kerusakan yang diakibatkan oleh dua ekor serigala yang lapar kemudian dilepas pada seekor kambing tidak akan lebih besar dibanding (kerusakan yang diakibatkan oleh) seseorang yang rakus terhadap kedudukan dan harta benda bagi agamanya.” (HR Ath-Tirmidzi dan beliau berkata hadits ini hasan shahih)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah t berkata: “Rasulullah memberitakan bahwa rakusnya seseorang terhadap harta benda dan kedudukan akan merusak agamanya dan kerusakan ini lebih dahsyat dibanding kerusakan dua serigala yang sedang lapar terhadap kambing yang menyendiri.” (Majmu’ Fatawa, 28/217)
Wallahu a’lam bish-shawab.
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah )

Keutamaan Memelihara Anak yatim


Setiap perintah Allah Ta’ala bila diamalkan dengan penuh keikhlasan dan sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pasti ada keutamaannya. Orang yang menyantuni dan memelihara anak yatim karena ingin melaksanakan perintah Allah akan meraih keuntungan yang banyak, diantaranya :

1. Menjadi teman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Aku dan orang yag mengasuh/menyantuni anak yatim di surga seperti ini.” Lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya. [1]

Iman Ibnu Bathol rahimahullah berkata, “Orang yang mendengar hadist ini hendaknya melaksanakannya, agar ia bisa menjadi teman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga.” [2]
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa mengajak anak yatim kaum muslimin untuk makan dan minum sampai kenyang dijamin masuk surga.” [3]


Hadist yang menjelaskan keutamaan mengkafil (mengasuh) anak yatim dia akan masuk surga bukan hanya pengasuh yang berada di rumahnya, tetapi termasuk pula lembaga yang mengurusi kebutuhan mereka. [4]

2. Menumbuhkan sikap lemah lembut
Perhatikan hadist berikut : Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluhkan hatinya yang membatu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apakah kamu suka hatimu menjadi lembut dan terpenuhi keperluanmu ? Belas kasihanilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan dari masakanmu, niscaya hatimu menjadi lembut dan terpenuhi hajatmu.” [5]


3.      Menjauhkan diri dari sifat kikir
Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk memberikannya. (QS. Al-Lail [92] : 18)

4. Menjadi pengikut setia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua.” [6]


5. Bertambah rezekinya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah kamu ditolong dan diberi rezeki, kecuali karena kamu menolong orang-orang yang lemah.”  [7]

Mendadak Kaya Setelah Memelihara Yatim


Dulu dia cuma seorang buruh pabrik dengan hasil yang pas-pasan. Suatu ketika datang seorang kerabat yang mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan. Walaupun dia juga punya seorang anak yang masih kecil dan untuk membelikan susu anaknya dia terkadang hutang, dia dan istrinya ikhlas mengadopsi bayi yatim piatu ini hanya karena Allah.
Dia tidak takut bayi itu akan mati kelaparan karena kemiskinan dia. Dia sangat yakin Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan bayi yang dia adopsi. Akhirnya keyakinan yang besar akan pertolongan Allah itu terjawab. Allah memberi jalan rejeki dan menjadikan seorang buruh pabrik itu sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan melimpah saat ini.
Saat saya berkunjung ke rumahnya pertama kali karena mengantar teman untuk keperluan bisnis, saya tidak percaya kalau dia dulu adalah seorang buruh pabrik. Rumahnya megah dan pabriknya juga sudah berskala nasional. Sewaktu saya tanya apa rahasia suksesnya, dia hanya menjawab tidak tahu. Mengapa dia menjawab tidak tahu? Karena semua rejeki itu datang benar-benar tanpa disangka-sangka.
Saat pertama kali membuka usaha pembuatan kue kering sebagai tambahan hidup karena anggota keluarganya bertambah (anak yatim piatu tadi), seakan keajaiban banyak terjadi pada bisnisnya. Tiba-tiba banyak datang pelanggan bahkan sampai dari luar pulau ke rumahnya dan memesan kue produksinya. Padahal dia tidak pernah beriklan.
Setelah itu banyak pihak bank dan perusahaan besar yang menawarkan pinjaman dan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang dengan sendirinya tanpa beliau mencari-cari pinjaman atau peluang kerjasama itu. Hingga perusahaan yang semula hanya sebagai sambilan saja, kini berkembang sebagai perusahaan berskala nasional dengan omset yang besar.
“Mungkin karena saya ikhlas dan selalu berbagi mas”, itu jawaban terakhir yang terlontar dari pengusaha itu. Setiap hasil perusahaan yang dia peroleh, dia merasakan itu bukan hak dia. Makanya selalu disumbangkan untuk anak yatim, pembangunan masjid, pondok pesantren, dan para fakir miskin.
Dan satu hal yang tidak bisa dia lupakan adalah keajaiban setelah memberi pertolongan pada anak yatim piatu yang dia adopsi tersebut. Saat itulah beliau memberi wejangan pada kami tentang kekuatan doa anak yatim. Doa anak yatim (belum baligh) adalah doa yang langsung ditangkap oleh Allah. Doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang dihadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa-doa anak yatim.
Saat pulang, saya mengucapkan terimakasih yang tulus pada beliau. Ilmu yang saya dapat hari itu sungguh berharga. Dan saat ini ilmu itu saya sharingkan untuk anda semua. Jangan lupakan untuk selalu berbagi dengan anak yatim, karena sebagian harga kita adalah hak mereka.
Semoga bermanfaat, sukses untuk anda

Tanpa Kaki Merawat 130 Anak Yatim Piatu

Xu Yuehua, seorang wanita tanpa kaki yang mendedikasikan hidupnya untuk merawat sebuah yatim piatu di China, sungguh perkerjaan yang luar biasa. Dulunya Xu Yuehua adalah seorang gadis kecil yang normal seperti teman-temannya. Sampai pada suatu saat, waktu mengumpulkan batubara di rel kereta api. dan sebuah kecelakaan kereta api membuat Xu kehilangan kedua kakinya pada usia 13 tahun. Tidak ada kaki di usia yang sangat muda mungkin bagai dunia telah berakhir bagi Xu yuenhua. Apalagi Xu Yuehua saat itu adalah yatim piatu. Tidak semua orang bisa menghadapi kenyataan hidup ini.


Xu Yuehua dengan sabar mengurus anak yatim piatu


Disaat dimasa frustasi, Xu Yuehua segera sadar untuk menjadikan hidup dan tubuhnya berguna untuk sesama selama dia diberi kesempatan hidup di dunia. Ia telah merasakan waktu kecil sebagai yatim piatu dulu, dan dengan mengandalkan dua kursi kayu pendek untuk menyangga tubuhnya dan untuk berjalan, Xu melanjutkan hidupnya dengan tujuan dan semangat yang mulia, yaitu mengasuh dan membesarkan anak-anak yatim piatu.

Di Xiangtan Social Welfare House yang membantunya melalui masa-masa sulit ini Xu menemukan panggilannya. Saat ini, Xu telah menjalani 37 tahun merawat anak-anak yatim piatu di lembaga kemanusiaan ini. Dengan keterbatasannya, sudah 130 anak yang dibesarkan Xu. Memang tidak mudah untuk berpindah dari ranjang yang satu ke ranjang lain menggunakan bangku pendek. Belum lagi saat harus menyusui, meredakan tangisan bayi yang rewel dan mengajak mereka bermain. Namun wanita yang disebut ‘The Stool Mama’ ini melakukan semua hal dengan sebaik-baiknya.

Dengan melakukan yang terbaik, satu per satu kekhawatiran dalam kehidupan Xu Yuehua seakan dijawab oleh Yang Maha Kuasa. Pada tahun 1987, Xu menikah dengan Lai Ziyuan, seorang petani sayur di panti asuhan yang sama dan melahirkan anak laki-laki, Lai Mingzhi, tiga tahun kemudian. Xu mengaku sangat bahagia dengan hidup dan pengabdiannya.

Dalam benaknya, cacat fisik bukanlah menjadi batasan ataupun halangan seseorang untuk melakukan sesuatu dan berbagi demi mengurusi orang lain. Bahkan dengan kerendahannya hatinya yang sangat tulus, perempuan tersebut mengatakan, dirinya bukanlah orang hebat. Apa yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memberikan kasih sayang seorang ibu. Untuk anak-anak yang nasibnya kurang beruntung, karena telah kehilangan orang tua.

Ia telah merasakan kehilangan kedua orangtuanya sejak masih kecil. Mulai saat itulah, dirinya dirawat di Rumah Yatim Piatu Xiantan. Dengan menggunakan kursi kecil untuk menggantikan kedua kakinya tersebut, Xu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Seperti memberi makan, mencuci, mengganti selimut, bahkan kadang membuatkan sepatu untuk 130 anak yatim asuhannya.


Xu Yuehua sedang berbincang dengan Sheng Li anak yatim pertama yang dibesarkan olehnya

Mengasuh dengan Sepenuh Hati
Seperti dikutip dari Orange.co.uk, Rabu (22/12), Sheng Li, salah seorang anak asuh Xu Yueahua menuturkan, bahwa Xu merupakan pahlawan di mata anak-anak penghuni rumah panti asuhan Xiantan. “Tanpa Ibu Besar (panggilan untuk Xu Yuehua), mungkin saya sudah meninggal sejak lama. Suara kursi kecil yang menjadi tanda datangnya Ibu Besar merupakan suara yang terindah yang pernah saya dengar hingga saat ini,” ungkap Sheng Li.Meski telah memiliki keluarga sendiri Xu tetap merawat anak-anak di panti asuhan di tempat dirinya dulu dibesarkan. “Saya bukanlah orang hebat. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, yaitu memberikan kasih sayang seorang ibu untuk anak-anak malang itu,” ucap Xu merendah.

Sebuah pelajaran yang sangat berharga, bahwa kebahagiaan selalu ada dalam setiap orang yang selalu berpikir positif, berpikir maju dan tidak berkubang dalam penderitaannya

Dokumentasi Irtiqo Kebajikan

Laporan Keuangan April Juni 2010

PEMASUKAN NON FINANSIAL APRIL - JUNI 2010



 LAPORAN NON FINANSIAL APRIL 2010 
 NO   NAMA DONATUR   KETERANGAN 
        1  Prima Gas   Tabung gas 2 
        2  5 asec   Nasi bungkus 100 
        3  Erni-Hafidz Mubarak S   Nasi Kotak 50, bola kaki 1 
        4  Hj. Sumarti   Beras 2 karung 
        5  Justi Djatin   Snack 
        6  Tira Yudistari   Makan Malam 
        7  Prima Jaya Gas   Tabung Gas 2 
        8  Azhari   Kambing 
        9  Mahdiasari   Beras, Mie Instan, dan gula 
      10  Dina Mayana   Sembako 
      11  Kusmawandi   Nasi kotak 80 
      12  Dodi & Kirana   Kue Lapis legit 
      13  Gambang Antoro   Sembako 
      14  Hj. Siti Barkah   Beras 1 karung, mie instan 1 dus 
      15  Nilanda Chandra   Nasi kotak 47 
      16  Diah   Lauk Pauk + Beras 20 kg 
      17  Nur Indah   Nasi kotak 60 
      18  PT. Grita Artha Kreamindo   Nasi Bungkus 100 
      19  Budiadi   Buku, Pulpen, dan Alat2 Kebersihan 
      20  Ati Martini   Daging aqiqah 
      21  Muzirman   Beras, telor, susu kaleng, dan gula, roti, mie instan 
      22  Helmy   Nasi kotak 25 
      23  Danang Aryanto   Daging aqiqah 



LAPORAN NON FINANSIAL MEI 2010
NO  NAMA DONATUR   KETERANGAN 
        1  Hj. Subiarti   Nasi kotak 55, aqua 2 dus 
        2  Sri Nahni   Mie instan 1 dus 
        3  Akmal   Daging aqiqah 
        4  Gas elpiji   Gas 2 tabung 
        5  Ema/Lely   Beras dan Mie Instan 
        6  5 a'sec   Nasi bungkus 60 
        7  Linda   Nasi kotak 50 
        8  Edi Pariso   Nasi kotak 25 
        9  Irwan   Kue-kue 
      10  Purwanto, Sardini, Sri   Nasi kotak 
      11  Erwin & Ibu Hj. Daniar   Daging aqiqah 
      12  Lisdiana HM Hasan   Beras 50kg, mie instan 2 dus 
      13  Prima Gas   Gas 2 tabung 
      14  Nurhayati   Aqiqah 
      15  Herry Herois   Beras 20kg 
      16  5 asec PI   Nasi bungkus 90 
      17  Tri Harso Priyantoro   Nasi bungkus 30, santunan 
      18  Nita   Mukena 2 
      19  Lia   aqiqah 
      20  5a sec PI   Nasi kotak 60 
      21  Nana   nasi kotak, mie, minuman 
      22  Attin Jaya   Alat makan 67 
      23  Myrna Noor   Beras 5kg 
      24  Nanang   Kue-kue 
      25  Jusri   Buku Bacaan 
      26  Siti Jamilah/Heri   Nasi Kotak, sembako 
      27  Diana Amelia (Inong)   Syukuran, Makan malam, santunan 
      28  Irawan / Santi   Nasi kotak 75 



LAPORAN NON FINANSIAL JUNI 2010
NO  NAMA DONATUR   KETERANGAN 
        1  Imas   Nasi kotak 48 
        2  Julian Helm   Nasi kotak 48 
        3  Herry   Beras 20kg, makanan 
        4  5 a'sec PI   Nasi bungkus 100 
        5  Ray   Nasi kotak 50 
        6  Budiman Didit   Gulai kambing 
        7  Andrian Sanoesi   Beras, mie instan 
        8  Ade Ferdian   Beras, mie instan, alat2 kebersihan 
        9  M. Abdul Rasyid   Jely 40 
      10  Thodas TT.    Beras 1 karung 
      11  Alam/Linda   Nasi kotak 50 
      12  Reza & Keisha   Telur, mie, sembako 
      13  Ayam bakar Mas Mono   Syukuran, makan siang 
      14  Adjie Nurannisa Dewi P.   Beras 1 krg, sembako 
      15  Evi    Daging kambing aqiqah 
      16  Arsya & Andra   Buku tulis 80 pak, alat2 tulis 
      17  Dinda Desseire   Nasi kotak 45, snack 45, lauk pauk 
      18  Sari   Daging aqiqah 
      19  Muntazillah   Daging aqiqah 
      20  5 a'sec Pondok Indah   Nasi bungkus 100 
      21  Toto bin Tarhan   Daging aqiqah 
      22  Fera Murdiani   Lemari 4 set, majalah  
      23  Prima gas   Gas 2 tabung 
      24  Ecih   Daging aqiqah 
      25  Edy Sunarto/Bambang S.   Daging aqiqah 
      26  Hamba Allah   Beras. Minyak, susu, snack 
      27  M.Ditya Arsyad   Syukuran ulang tahun, makan siang 
      28  PT Grita Artha Kreamindo   Nasi bungkus 100 
      29  Hamba Allah   Mie instan, minyak goreng 
      30  Nasiyati   Nasi bungkus 50 



Data Anak Binaan 2012

NO NAMA TEMPAT TANGGAL LAHIR SEKOLAH KLS KET
1 Muhammad Nurdin Tangerang 12 Juli 1994 MAN 11 Karang Tengah XI Yatim
2 Ahmad Muzakki Tegal 25 Januari 1996 SMK Prima Unggul Pondok Aren X Dhuafa
3 Jafar Sidik Bogor 7 Juli 1995 SMK Lebak Bulus X Yatim
4 M. Ali Mufatihi Tegal, 1 Desember 1995 SMK Lebak Bulus X Dhuafa
5 Muslikhatun Tegal 25 November 1995 MA Daarul Maarif Cipete X Yatim
6 Rizka Aeni Nasifa Pemalang 22 April 1996 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang X Dhuafa
7 Siti Nuratkia Bogor 10 Maret 1996 SMK Makarya X Yatim
8 Vegi Puspita Sari Jakarta 22 Juli 1996 SMA Muhammadiyah 25 Pamulang X Dhuafa
9 Zulfa Hasanah Bogor 15 Januari 1996 SMK Makarya X Dhuafa
10 Lutfi Abdul Latif Rangkas Bitung 6 Maret 1997 Mts Daarul Maarif Jakarta Selatan IX Dhuafa
11 Nurhalimah Pemalang 7 April 1995 Mts Daarul Maarif Jakarta Selatan IX Yatim Piatu
12 Ratna Sari Bogor 14 Februari 1996 SMPN 13 Bintaro IX Dhuafa
13 Aden Ilyasa Bogor 24 Agustus 1998 SMP Daarul Maarif Jakarta Selatan VIII Dhuafa
14 Khoirul Nizar Pemalang 10 Januari 1998 SMP Daarul Maarif Jakarta Selatan VIII Piatu
15 Rais Akbar Al Fatah Sukabumi 17 September 1998 Mts Daarul Maarif Jakarta Selatan VIII Dhuafa
16 Sri Dahlia Bekasi, 13 Februari 1998 Mts Daarul Maarif Jakarta Selatan VIII Dhuafa
17 Vivit Putria Purworejo 4 Februari 1998 Mts YASPINA Rempoa VIII Dhuafa
18 Fajar Habibullah Serang 4 Februari 1997 SMP Daarul Maarif Jakarta Selatan VII Dhuafa
19 Hardiyanto Serang, 16 Maret 1996 SMP Daarul Maarif Jakarta Selatan VII Dhuafa
20 Wawan Gunawan Garut, 9 Februari 1999 Mts YASPINA Rempoa VII Yatim
21 Yusti Lasmana Bogor 30 Mei 1998 SMP PGRI Ciputat VII Piatu
22 Siti Bahiroh Tangerang, 8 April 1998 Mts YASPINA Rempoa VII Dhuafa
23 Neng Sasa K. Serang 3 Februari 1999 Mts YASPINA Rempoa VII Dhuafa
24 Ana Rohana Garut, 28 April 2000 SDN Rempoa 3 VI Dhuafa
25 Sigit Teguh Pratama Tegal 14 Mei 1999 SDN Rempoa 4  VI Dhuafa
26 Hayatun Nufus Serang 8 Oktober 1999 SDN Rempoa 4  VI Dhuafa
27 Siti Aminatun Magelang, 6 April 1998 SDN Rempoa 4  VI Yatim
28 Suprihatiningsih  Bogor 28 Juli 2000 SDN Rempoa 3 VI Dhuafa
29 Nisa Hikmatika Sukabumi 24 Oktober 2001 SDN Rempoa 3 V Dhuafa
30 Yanto Apriyanto Bogor, 12 April 2000 SDN Rempoa 4  V Dhuafa
31 Muhammad Ihsan Bogor 25 Januari 2001 SDN Rempoa 4  V Yatim
32 Sahrudin Bogor, 5 November 2000 SDN Rempoa 4  V Dhuafa
33 Ronatul Akliyah Bogor, 6 April 2002 SDN Rempoa 4  IV Dhuafa
34 Siti Maesaroh Bogor, 8 Desember 2001 SDN Rempoa 4  V Dhuafa
35 Siti Kurniawati Bogor, 22 Januari 2002 SDN Rempoa 4  IV Dhuafa
36 Habib Anand Medan, 26 Februari 2001 SDN Rempoa 4  V Dhuafa
37 Dede Supriadi Bogor, 10 Oktober 1999 SDN Rempoa 4  IV Yatim
38 Ipan Bogor, 13 Maret 2001 SDN Rempoa 4  II Dhuafa

Program Yayasan

PROGRAM KE DEPAN
  1. Membuat lembaga pendidikan mulai dari Diniyah, Sekolah Dasar, sampai tingkat SLTA. Hal ini sangat penting karena selama ini anak binaan sekolah di luar yayasan, sehingga program pendidikannya menjadi tidak integrated antara yayasan dan sekolah.
  2. Memberikan pelayanan kesehatan dengan membuat klinik yang sangat terjangkau untuk masyarakat menengah ke bawah. Di masyarakat mungkin sudah tersedia PUSKESMAS. Akan tetapi terbatasnya waktu dan pelayanan membuat masyarakat masih memerlukan pelayanan kesehatan di sore hari dan di hari libur
  3. Pengembangan Usaha Yayasan. Usaha yang sudah berjalan saat ini sangat membantu keuangan yayasan, meskipun belum sepenuhnya menutupi seluruh kebutuhan operasioanal yayasan. Oleh karena itulah diperlukan pengembangan usaha lain yang mampu memberikan penghasilan yang lebih besar. Di samping itu yayasan juga perlu membuat usaha yang melibatkan keluarga anak binaan di kampung, sehingga keluarga mereka menjadi berdaya dan produktif.
PROGRAM PILIHAN UNTUK DONATUR
Beragamnya
  1. Wakaf Tanah
  2. Wakaf bangunan
  3. Sumbangan bahan bangunan
  4. Sumbangan sembako
  5. Sumbangan Pendidikan
  6. Sumbangan buku.
  7. Pendanaan / investasi usaha yayasan
  8. Bimbingan management dan mentoring

Profil Yayasan Irtiqo Kebajikan

PROFILE YAYASAN IRTIQO KEBAJIKAN

  • Amanah & Transparan
  • Muda & Progressif
  • Berdaya & Memberdayakan


PROFIL LEMBAGA
Yayasan Irtiqo Kebajikan adalah lembaga nirlaba yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan memberdayakan dana Zakat, Infak, Sodaqoh dan Wakaf (ZISWAF), baik untuk pendidikan anak sekolah, panti asuhan, maupun pemberdayaan masyarakat dalam skala yang lebih luas.
Akhir tahun 1997 memasuki tahun 1998, Indonesia mengalami krisis moneter sehingga kemiskinan dan anak terlantar yang jumlahnya sudah banyak menjadi bertambah banyak. Kenyataan tersebut menggerakkan ke lima orang muda yang sebagian besar mahasiswa untuk berkontribusi membantu anak bangsa dengan mendirikan panti asuhan yang mendidik dan menyekolahkan anak anak yatim piatu dan dhuafa dari SD sampai SMU, dan bahkan universitas untuk anak dengan kemampuan akademis yang mumpuni. Seiring berjalannya waktu, Yayasan Irtiqo Kebajikan mengembangkan program program sosial untuk segmen yang lebih beragam, dari panti asuhan, beasiswa non panti, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sampai Baitul Maal Wattamwil (BMT), lembaga simpan pinjam untuk membiayai para pedagang kecil yang banyak terjerumus dalam praktek rentenir.
Atas nama kepedulian terhadap problematika sosial, semangat serta visi yang besar, maka Yayasan Irtiqo Kebajikan resmi didirikan pada tanggal 31 Desember 1997 yang disahkan oleh notaries Ny Lanny Ratna Ekowati Soebroto, SH dengan nomor akte notaries 148.
Atas kepedulian serta kedermawanan para donator pula Yayasan Irtiqo Kebajikan memiliki tanah dan gedung sendiri yang merupakan wakaf dari beberapa orang yang sangat luar biasa baik perorangan maupun komunitas dari hikmah pelangi AsiaWorks Indonesia.

VISI MISI
VISI
Meningkatkan kualitas kaum dhuafa, yakni kualitas intelektual, moral, dan spiritual.

MISI
Membina kaum dhuafa baik jasmani maupun rohani, dalam bentuk pendidikan yang diharapkan menjadi pribadi yang memiliki integritas tinggi, beriman dan berakhlakul karimah.

TUJUAN
Mendidik insan insan dhuafa dalam meningkatkan harkat dan martabat mereka di tengah tengah masyarakat agar menjadi umat yang berkualitas, berhasil, dan berdaya guna.

INTI KEGIATAN SAAT INI
  1. Menjadikan Yayasan Irtiqo Kebajikan sebagai “Rumah pendidikan” untuk 40 anak yatim piatu dan dhuafa
  2. Memberikan bantuan pendidikan non panti setiap bulan kepada anak yatim piatu serta dhuafa di  berbagai daerah di pulau jawa.
  3. Membuat Taman Bacaan Masyarakat baik untuk anak binaan yayasan maupun masyarakat umum.
  4. Mengembangkan usaha Yayasan Irtiqo Kebajikan agar yayasan menjadi lembaga sosial mandiri, tidak bergantung pada donasi dari perorangan. 

PERSONALIA YAYASAN IRTIQO KEBAJIKAN

Dewan Pembina Yayasan Irtiqo Kebajikan
  1. Ghozali
  2. TubagusYamin, S.Ag
  3. Maskuroh, S.Ag

Dewan Pengawas Yayasan Irtiqo Kebajikan
  1. Ibu Soeharto Djokotjahtjono
  2. Bapak H Marwan
  3. Bapak H Alamsyah
  4. Bapak H. Abdillah (Lurah Rempoa)

Badan Pengurus Harian Yayasan Irtiqo Kebajikan
  1. Komarudin, S.Ag. Ketua Yayasan
  2. Tri Esti Rahmaningsih, S.Pd. Bendahara Yayasan
  3. Siti Komariah, S.Psi. Sekretaris & Public Relation

Divisi Divisi
  1. Soleh, S.Pd. Manager Usaha Yayasan
  2. Sudin. Divisi Rumah Tangga dan Sarana Pra Sarana
  3. Wihda Aulia. Divisi Pendidikan & ISO
  4. Lilis Handayani. Divisi TBM & Keputrian
  5. M. Asep Syaepudin. Divisi Pembinaan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More
Find out more about endangered species
Find out more about endangered species